KONSEP PEMIKIRAN KETUA OSIS UNTUK INDONESIA MASA DEPAN


BAB I
PENDAHULUAN


   1.1    Latar Belakang Masalah
            Kepemimpinan merupakan suatu kiat atau kewibawaan yang mampu menggerakan orang lain, baik secara perseorangan maupun kelompok di dalam suatu organisasi sehingga menimbulkan kemauan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan meliputi berbagai dimensi, dan berfungsi sebagai salah satu piranti penggerak, motor atau motivator sumber daya yang ada dalam organisasi, sehingga peran kepemimpinan diharapkan mampu mendinamisasikan organisasi dalam mencapai tujuan. Demikian pula halnya dengan kepengurusan OSIS yang berperan sebagai salah satu jalur pembinaan siswa harus mampu mewujudkan tugas pokok dan fungsinya, kemauan dan kemampuan para pelaku kepemimpinan OSIS hanya dapat berperan dengan sebaik-baiknya apabila secara teratur, terencana dan berkesinambungan dilaksanakan pembinaan dan pengembangan bagi para pelaku kepemimpinan tersebut. Apalagi saya sebagai ketua OSIS yang baru yang masih memerlukan banyak bimbingan dan pengarahan dari para senior senior kami. Oleh karena itu saya sebagai ketua OSIS terpilih sangat selektif dalam mengambil semua keputusan dan tindakan, karena saya sadar apa yang saya putuskan menyangkut banyak pihak khususnya siswa-siswi yang ada disekolah.
            Demikian halnya sebelum saya mencalonkan diri untuk menjadi ketua OSIS, saya berfikir bahwa seorang pemimpim yang belum bisa merubah apa yang ada disekelilingnya dan belum bisa menjalankan atau memotori segala roda keorganisasian adalah pemimpin yang gagal. Untuk itu saya harus menyusun segala strategi yang mampu mengantarkan kami kedalam suatu perubahan yang berpegang pada nilai nilai dan peraturan peraturan yang ada disekolah kami melalui visi dan misi yang akan saya wujudkan. Dan semua itu tidaklah mudah, dibutuhkan suatu ketelitian, kesabaran, kerja keras, dan pengamatan yang berkesinambungan artinya saya belajar dari organisasi organisasi yang sebelumnya. Evaluasi sangatlah penting, kita dapat belajar dari kesalahan dan kesulitan yang pernah dialami dengan menjadikan kesulitan itu sebagai tantangan yang akan menjadikan usaha kita semakin berarti dan membuahkan hasil lebih dari yang dibayangkan. Dan saya sadar, dalam organisasi hal terpenting adalah koordinasi dan komunikasi. Tanpa itu kita tidak akan bisa bekerja dengan baik bahkan bisa hancur. Oleh karena itu kerja sama tim, kekompakan dan kesolidan diantara anggota organisasi menjadi hal yang wajib. Dengan demikian kedepan akan terwujud suatu kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi siswa-siswi disekolah kami.
   1.2    Permasalahan
            Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan satu satunya organisasi yang berada dilingkungan sekolah selain Pramuka, keberadaanya dijadikan sebagai wadah pembentukan jiwa kepemimpinan (leadership), pembentukan karakter bagi para anggota-anggotanya. OSIS juga merupakan suatu media yang dimiliki siswa-siswi untuk mengekspresikan diri bahkan mengeluhkan permasalahan yang dialami siswa tersebut. Namun bagaimana seandainya organisasi tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya dikarenakan kepengurusan yang tidak mampu memotori roda keorganisasian dengan baik. Bukankah itu akan menjadi permasalahan yang harus diperhatikan dengan serius? Kita tahu, bahwa maju tidaknya organisasi OSIS dipengaruhi oleh berbagai aspek, mulai dari kepemimpinannya atau siapa yang memimpin, keseriusan dan tekad para pengurusnya, pembinaan yang berkesinambungan, dana atau anggaran yang disediakan untuk kegiatan, fasilitas yang memadai, manajement yang baik, dan yang pasti keadaan sekolah yang baik dan mendukung. Apabila itu semua dapat dipenuhi oleh setiap sekolah maka bisa dikatakan organisasi OSIS nya akan baik dan maju. Lalu, bagaimana dengan lingkungan diluar sana berpengaruhkah terhadap kita? Coba kita lihat, keadaan yang terjadi dipemerintahan, yang terjadi pada wakil-wakil rakyat, keadaan yang sungguh ironis dan memprihatinkan, orang yang haus akan jabatan dan kekuasaan. Kita disekolah dididik dan diajari politik dan kepemimpinan dibina dan dibentuk watak dan karakter yang bagus, tapi kita setiap saat disuguhi oleh tayangan-tayangan yang  meracuni pikiran kita, isu-isu yang tidak jelas titik terangnya, sekandal-skandal yang tidak ada habisnya, itu semua seakan tidak asing lagi dipikiran kita. Lalu harus bagai manakah kita? Haruskah kita berdiam diri? Atau kita mencontoh mereka? Bukankah kita adalah generasi muda yang penuh akan potensi diri? Bukankah mereka itu adalah teladan kita yang seharusnya kita contoh? Lalu dimanakah hati nurani mereka? Namun itulah keadaan yang sebenarnya, keadaan yang jauh berbeda dengan kita namun sangat besar pengaruhnya terhadap kita. Kita sebagai generasi muda harusnya menyadari dan bangkit, kitalah yang memegang kendali dimasa yang akan datang.
   1.3    Tujuan
            Tujuan penulis kedepan sebagai Ketua OSIS terpilih tahun 2011 ingin menjadikan struktur organisasi yang sistematis yang selalu perpegang kepada nilai nilai sebagaimana yang tertuang pada pancasila, artinya kesederhanaanlah yang akan mengantarkan kita pada sikap dan perilaku yang bijak, dan dengan kebijakan akan menghasilkan keputusan yang tepat dan adil. Sebagaimana visi dan misi yang akan saya  wujudkan selama satu tahun masa bhakti saya. Visi adalah pandangan kami kedepan, tujuan yang akan hendak kami capai selama masa bhakti kami. Sedangakan misi adalah langkah untuk merealisasikan visi. Tanpa adanya misi, visi akan menjadi sebuah angan-angan belaka. Saya sadar kesenjangan politik yang terjadi dewasa ini, semakin menggugah hati saya sebagai seorang pelajar, menggugah saya yang saat ini sedang dalam proses belajar kepemimpinan, belajar berpolitik yang sehat, dan belajar berdemokrasi. Menggugah saya untuk menjadi seorang calon pemimpin yang tegas, pemimpin yang memiliki karisma, pemimpin yang memiliki prinsip dan pandangan kedepan, visi yang jelas. Seperti kata orang bijak bahwa visi dan misi tanpa aksi dan srtategi bagai mimpi disiang hari, namun aksi dan strategi tanpa visi dam misi bagaikan mimpi buruk. Berikut adalah visi dan misi saya selama masa bhakti setahun kedepan :
Visi
Menjadikan siswa-siswi SMK Negeri 8 Semarang yang selalu berpacu dalam seluruh kegiatan sekolah khususnya dalam bidang organisasi.
Misi
1.      Menjadikan pribadi siswa-siswi SMK Negeri 8 Semarang yang berakhlaq dan berbudi pekerti luhur.
2.      Mengoptimalkan potensi siswa-siswi yang mengacu pada kepemimpinan berorganisasi.
3.      Membentuk suatu organisasi yang sistematis.
4.      Mengembangkan potensi pada setiap individu (siswa) guna menciptakan pribadi yang berkarakter dan bisa berkarya untuk sekolahnya.
5.      Melanjutkan dan melakukan perubahan/inovasi terhadap misi yang sudah ada.


BAB II
ISI PAPARAN PEMIKIRAN/KONSEP

   2.1    Problematika Kepemimpinan Nasional
Seperti yang telah terurai diatas bahwa dewasa ini keadaan politik sangat memprihatinkan. Pemerintahan yang tidak stabil yang berakibat pada timbulnya permasalahan-permasalahan baru yang semakin rumit. Pemerintah yang terlalu lambat dalam menangani masalah, kesejahteraan yang tidak merata, korupsi merajalela, penegakan hukum yang kurang tegas ditambah lagi para wakil-wakil kita yang seakan kurang serius dalam mengemban amanat rakyat, penegak hukum yang masih tebang pilih, kasus-kasus besar seakan dibiarkan menguap begitu saja, semakin menambah kompleksnya problem yang dihadapi negara kita. Sebagai negara berkembang yang telah merdeka 66 tahun yang lalu, seharusnya belajar dari negara-negara tetangga misalnya singapura, belajar dari kesalahan yang terjadi selama masa orde lama dan orde baru hingga sekarang reformasi. Namun kenyataan yang ada, bukannya tambah maju dan sejahtera malah semakin terpuruk dalam berbagai permasalahan yang menghadang. Sebenarnya ada apa dibalik semua ini, negara indonesia yang sebagian besar pendapatannya dihasilkan dari sektor pertanian malah sekarang ditinggalkan, kebutuhan pokok impor dari negara lain, sehinnga mematikan usaha pertanian lokal. Hutan tropis yang ada di Indonesia dan menjadi salah satu hutan hujan tropis terbesar didunia yang sangat mempengaruhi perubahan iklim dunia sekarang semakin rusak dan dieksploitasi oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Sehingga mengakibatkan bencana alam dimana-mana. Negara Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam sekarang semakin dikuasai pihak asing. Sunggauh keadaan yang ironis, disaat bangsa indonesia berjuang mati matian memberantas teroris yang terjadi dimana-mana, konflik di Papua yang semakin membahayakan NKRI. Konflik antar suku yang sulit untuk diselesaikan oleh pemerintah menjadikan suatu keresahan kolektif. Ketakutan yang muncul apabila suku tersebut melepaskan diri dari NKRI dan membentuk negara sendiri. Seperti halnya yang sudah pernah terjadi di Timor Timur.
            Dan sekarang ini yang masih hangat diperbincangkan oleh publik yaitu kasus korupsi yang terjadi dimana-mana. Kerakusan para wakil-wakil kita menjadikan rakyat semakin menderita. Coba kita bayangkan seandainya uang milyaran rupiah yang dikorupsi tersebut digunakan untuk menangani masalah kemiskinan yang terjadi di Indonesia, sudah berapa ribu orang yang akan terentaskan dari kemiskinan yang menjerat. Coba kita bayangkan jika uang tersebut digunakan untuk menangani masalah pendidikan dan kesehatan yang masih lemah sekarang ini. Sudah berapa ratus ribu orang yang akan menikmati pelayanan kesehatan yang murah dan berkualitas, sudah berapa ratus ribu anak gelandangan yang akan mengenyam bangku pendidikan. Tapi kenapa hal tersebut seakan tak ada habisnya untuk diselesaikan, mungkin yang terlihat hanyalah kasus-kasus besar semisal kasus Century dan Wisma Atlit. Tapi kenyataannya korupsi bagaikan gunung es yang terlihat dipermukaannya, padahal dibawahnya banyak sekali korupsi yang belum terlihat oleh masyarakat. Ditambah lagi dengan hukuman para koruptor yang sangat lemah dan ringan, menjadikan para koruptor bebas berkeliaran dimana-mana. Seakan penegak hukum kalah dengan koruptor, buktinya kasus-kasus korupsi yang sudah merugikan negara milyaran bahkan triliunan itu tidak kunjung usai sehingga menguap begitu saja tanpa ada kejelasan yang meyakinkan publik. Seharusnya presiden lebih tegas dalam menangani masalah korupsi. Walau bagimanapun juga korupsi tetaplah korupsi yang kejahatannya setara dengan terorisme bahkan bisa lebih, karena dampaknya pada rakyat luas. Kalau terorisme diganjar dengan hukuman mati, kenapa hal serupa tidak diterapkan kepada para koruptor. Itu merupakan PR bagi presiden sebagai orang yang memegang tanggung jawab seluruh aspek dinegeri ini. Beralih dari kasus korupsi, ada satu lagi perilaku para wakil-wakil kita di kursi DPR yang sangat tidak terpuji dan dapat menghambat pertumbuhan negara ini. Dari kasus-kasus yang sering diliput dimedia masa, misalkan ketidak hadiran anggota DPR saat rapat Paripurna, perilaku anggota DPR yang menonton video porno saat rapat, hingga yang sekarang ini masih menjadi kontroversi yaitu gaya hidup para anggota DPR yang serba mewah dan foya-foya, melakukan study banding keluar negeri padahal hanya ingin liburan. Sungguh kejadian yang ironis disaat rakyat Indonesia banyak yang terjepit kemiskinan dan penderitaan.
2.2    Konsep Kegiatan Pendidikan Karakter, Nasionalisme dan     Kepemimpinan untuk Siswa di Sekolah
                     Ki Hajar Dewantara mengatakan “Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya Budi Pekerti (Kekuatan Batin, Karakter), Pikiran (Intellect) dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita”. Sedangkan menurut pasal 3 UU Sisdiknas tertulis “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Kita mengetahui bahwa Karakter yaitu akhlaq, watak, tabiat, moral yang tercermin dari setiap individu/seseorang. Saat ini pemerintah lagi gencar-gencarnya mensosialisasikan pendidikan karakter didalam dunia pendidikan sebagai modal jati diri generasi muda Indonesia menghadapi prolematika bangsa dimasa yang akan datang. Dan karakter pulalah, yang menjadi ciri atau pembeda bangsa kita dengan bangsa-bangsa lain. Kita menyadari bahwa obyek dari program pemerintah itu adalah kita, kita sebagai seorang pelajar. Sukses tidaknya program tersebut tergantung kita. Maka dari itu keikutsertaan dan dukungan kita sangat dibutuhkan demi suksesnya program tersebut. Terutama saya selaku penulis yang saat ini menjadi Ketua OSIS SMKN 8 Semarang sudah mempersiapkan program atau kegiatan yang menjuru pada pendidikan budaya dan karakter bangsa. Kita harus tahu apa sajakah nilai-nilai yang terkandung didalam pendidikan karakter itu, baru kita bisa mengimplementasikan didalam suatu kegiatan. Berikut adalah nilai-nilai yang ada didalam pendidikan karakter dan konsep kegiatan yang akan dibuat :
NILAI
KONSEP KEGIATAN
1. Religius
  • Juma’t beramal.
  • Membaca Asmaul Husna sebelum KBM dimulai.
  • Sholat jum’at bersama.
  • Memperingati hari-hari besar agama. dll
2. Jujur  
  • Adanya kantin kejujuran. dll
3. Toleransi
o   Kemah Bhakti kepramukaan.
o   Memperingati hari-hari basar agama yang ada disekolah, misal Maulid Nabi untuk Islam dan Natalan Untuk Nasrani. dll
4. Disiplin
  • Melaksanakan LDK.
  • Mengadakan Kemah Bhakti.
  • Memberi sanksi bagi siswa yang terlambat, dan melanggar tata tertib. dll
5. Kerja Keras
  • Melaksanakan program LDK dan Kepramukaan.
  • Mengadakan perlombaan. dll
6. Kreatif
  • Menggelar bazar produk lokal.
  • Praktek program kewirausahaan.
  • Mengadakan pameran.
  • Mengadakan perlombaan.
  • Acara pensi. dll
7. Mandiri
  • Melaksanakan program LDK. dll
8. Demokratis
  • Menyelenggarakan PEMILOS secara demokratis.
  • Melaksanakan program LDK. dll
9. Rasa Ingin Tahu
  • Melaksanakan program LDK dan Kepramukaan. dll
10. Semangat Kebangsaan
  • Memperingati hari-hari basar nasional.
  • Menggelar Seminar Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan.
  • Melaksanakan program LDK.
  • Adanya ekskul Paskibra.
  • Pelaksanaan Upacara bendera hari senin dan hari besar nasional.
  • Pengibaran dan penurunan bendera merah putih, saat pagi dan siang hari. dll
11. Cinta Tanah Air
  • Memperingati hari-hari basar nasional.
  • Menggelar Seminar Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan.
  • Melaksanakan program LDK.
  • Adanya ekskul Paskibra.
  • Pelaksanaan Upacara bendera hari senin dan hari besar nasional.
  • Pengibaran dan penurunan bendera merah putih, saat pagi dan siang hari. dll
12. Menghargai Prestasi
  • Penyerahan piagam/penghargaan bagi siswa berprestasi.
  • Aktif mengikuti perlombaan internal dan eksternal. dll
13. Bersahabat/Komunikatif
  • Melaksanakan program LDK.
  • Melaksanakan Kemah Bhakti.
  • Mengadakan perlombaan. dll
14. Cinta Damai
  • Melaksanakan program LDK. dll
15. Gemar Membaca
  • Memberi hadiah bagi siswa yang aktif berkunjumg ke perpus.
  • Menggelar lomba pidato dan mengarang. dll
16. Peduli Lingkungan
  • Melaksanakan bersih-bersih linkungan sekolah setiap hari jum’at.
  • Kegiatan PLH.
  • Program pembuatan kompos organik.
  • Memberi sanksi bagi siswa yang membuang sampah sembarangan. dll
17. Peduli Sosial
  • Menarik uang lelayu.
  • Kunjungan lembaga sosial.
  • Infaq hari jum’t.
  • Santunan anak yatim piatu. dll
18. Tanggung-jawab
  • Melaksanakan program LDK dan Kemah Bhakti. dll
   2.3    Pemikiran Pemimpin Ideal untuk Indonesia Masa Depan
            Sudah 66 tahun Indonesia merdeka, bebas dari penjajah, bebas dari belenggu penderitaan dan kesengsaraan. Kini kita tinggal menikmati hasil dari perjuangan berdarah 66 tahun yang lalu. Lalu, apa yang harus kita perbuat untuk meneruskan perjuangan menuju Indonesia damai dan sejahtera. Kita mengetahui bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku bangsa, bahasa, dan sumberdaya alam yang melimpah. Namun, sejak dulu masa kepemimpinan Soekarno hingga sekarang Susilo Bambang Yudhoyono seakan kondisi Indonesia tidak ada perubahan yang berarti. Justru setelah reformasi problematika yang dihadapi bangsa ini semakin rumit dan kompleks. Kita boleh banggga dengan sebutan Indonesia sebagai negara yang memiliki penduduk terbesar ke-4 di dunia, kita boleh bangga memiliki jenis flora dan fauna terbanyak di dunia, dan kita juga boleh bangga sebagai bangsa yang memiliki suku dan kebudayaan yang beragam hingga dunia mengakuinya. Tapi apakah Indonesia pernah memiliki pemimpin yang luar bisa sehingga mampu menghantarkan bangsa ini menjadi sejahtera dan aman. Dulu kita mempunyai seorang orator yang luar biasa, beliau seorang proklamator yang penuh karisma, penuh keberanian, dan penuh  tekad yang kuat hingga menghantarkan Indonesia merdeka. Setelah itu, Indonesia pernah memiliki seorang pemimpin yang mendapat kepercayaan penuh dari masyarakat sehingga mampu bertahan selama 32 tahun menjadi presiden. Namun setelah itu beliau digulingkan oleh masyarakat sendiri karena sudah tidak mampu menjalankan roda pemerintahan yang disebut reformasi. Setelah itu, ada B.J Habibi yang memegang kendali pemerintahan selama setahun. Setelah itu ada Gus Dur presiden eksentrik yang tidak lama kemudian diganti oleh wakilnya Megawati Soekarno Putri. Barulah setelah itu pemerintahan dipegang oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pemenang dua kali berturut-turut dalam Pilpres tahun 2004 dan 2009. Dan sekarang beliau masih bertahan untuk memperjuangkan Indonesia yang lebih baik. Namun kenyataan yang ada, sekarang ini Indonesia sedang berperang dengan permasalahn yang membelit bangsa ini. Masalah yang tak kunjung usai, masalah yang membutuhkan seseorang yang berani mengambil resiko, berani mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Seseorang yang tidak hanya menerawang dari atas namun harus terjun langsung didalamnya. Seseorang yang tidak mengumbar janji-janji kepada rakyat. Kini kita saatnya butuh pemimpim yang religius, taqwa kepada Tuhan YME, bermoral, jujur, pemimpin yang tegas, penuh karisma, cepat dan tepat, bertanggung jawab, berwibawa, berdedikasi dan punya pandangan kedepan. Insyaallah pemimpim seperti itulah yang mampu membawa bangsa ini terbang layaknya seekor garuda.
            Memang tidak mudah mendapatkan pemimpin yang seperti disebutkan diatas. Ada kalanya orang memkirkan dirinya sendiri. Berbuat sesuatu yang tidak adil. Namun sebagai seorang pemimpin sifat itu harus dibuang sejauh mungkin, prinsip seorang pemimpin adalah mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi atau golongan. Pemimpin harus mempunyai tekad bahwa hidupnya, seluruh raganya diabdikan hanya untuk rakyat. Lalu, bagaimana caranya kita mendapatkan pemimpin seperti itu. Pemimpin yang benar-benar berkwalitas dan mampu membawa perubahan dimasa yang akan datang. Kalau dulu presiden dipilih oleh DPR/MPR dengan segala pertimbangannya. Tapi sekarang presiden dipilih langsung oleh masyarakat. Banyak sekali parpol-parpol yang mengajukan calon-calonnya untuk ikut didalam pilpres sehingga banyak diantara masyarakat yang tidak kenal dengan calon tersebut, ini yang menjadi masalah. Perlu diingat, ini bukan sebuah permainan yang sekedar memilih seorang pemimpin, namun ini adalah sebuah penentuan akan dibawa kemana bangsa ini kedepan. Jadi harus ada perubahan dalam seleksi calon kandidat yang akan mengikuti pilpres. Kalau selama ini kita melihat bahwa pemilihan presiden terlihat instan dan sembarangan. Sekarang KPU atau masyarakat harus selektif, artinya kita melakukan suatu penelitian/pengamatan dan pengumpulan data atau fakta-fakta terhadap calon kandidat jauh-jauh hari sebelum pilpres itu di selenggarakan. Dan diharapkan KPU tidak terpengaruh keaktifan yang ditunjukkan oleh calon kandidat disaat-saat menjelang pemilihan. Karna itu hanyalah untuk mencari simpati belaka. Jadi, pemilihan calon kandidat dilakukan dengan melihat latar belakang dari sang calon, sejauh mana prestasinya, dari golongan mana ia berasal, dan bagaimana kinerja sang calon sebelum ia mencalonkan untuk menjadi kandidat presiden. Dan yang terakhir, uji kelayakan dan kepatutan harus didasarkan pada sejauh mana ia berani mengambil resiko seandainya ia terpilih nanti menjadi seorang presiden.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

   3.I     Kesimpulan
            Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah sebuah wadah untuk pembentukan karakter siswa, yang didalamnya terdapat sebuah ilmu tentang kepemimpinan leadership, demokrasi dan politik. Pengenalan kepemimpinan, demokrasi dan polotik sejak dini dengan tujuan mencetak generasi-generasi muda yang siap membawa bangsa ini melejit jauh kedepan. Menerapkan nilai-nilai luhur yang tedapat di dalam Pancasila dan kearifan lokal. Membentuk kader-kader atau pemimpin-pemimpin yang memiliki keberanian untuk melakukan perubahan kedepan. Peminpin yang mempunyai moral, tanggung jawab, pemimpin yang tegas, tekad dan pandangan kedepan. Guna mencegah tindakan-tindakan yang melenceng dari aturan yang telah ditentukan. Keadaan pemerintah yang semakin rumit dan kompleks akan menggugah kita sebagai generasi muda untuk berbuat sesuatu yang mampu membawa perubahan dimasa yang akan datang. Janganlah terpengaruh terhadap globalisasi yang semakin mengikis nilai-nilai dan budaya di negeri kita. C Selain itu, pemilihan calon kandidat dilakukan dengan melihat latar belakang dari sang calon, sejauh mana prestasinya, dari golongan mana ia berasal, dan bagaimana kinerja sang calon sebelum ia mencalonkan untuk menjadi kandidat presiden. Dan yang terakhir, uji kelayakan dan kepatutan harus didasarkan pada sejauh mana ia berani mengambil resiko seandainya ia terpilih nanti menjadi seorang presiden.

   3.2    Saran
            Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan. Itulah kata motivasi yang patut kita telaah lebih dalam lagi, apalagi kita sebagai anak muda yang nantinya memegang kendali dimasa yang akan datang. Mau dibawa kemana bangsa ini kalau bukan kita yang menentukan dari sekarang. Kita belajar kepemimpinan, politik, demokrasi, sebagai bekal kita nanti setelah terjun di masyarakat. Kepemimpinan sekarang biarlah sekarang, namun besok harus ada yang lebih cemerlang, untuk menghantarkan Indonesia yang lebih gemerlang. Perubahan pasti ada, selama kita selalu berupaya dan berusaha. Jangan pernah kau tanyakan apa yang bisa negara berikan kepada kalian, tapi tanyakanlah pada diri kalian apa yang bisa kalian berikan untuk negara kalian. 


by : Saiful Munir

4 komentar:

Unknown mengatakan...

KONSEP PEMIKIRAN KETUA OSIS UNTUK INDONESIA MASA DEPAN . kenapa tidak disesuaikan dengan ISLAM ?

Saiful Munir mengatakan...

didalam PBKB sudah mencakup ahklaqul karimah sesuai dengan ajaran ISLAM mas... jadi kurang tepat jika anda mengatakan disesuaikan dengan ISLAM, karena negara kita bukan Negara ISLAM . trims..

Suwaibah Aslamiah mengatakan...

wahhsaya suka banget sama postingan ini, terimakasih loh, udah buat wawasan saya tentang kepemimpinan jadi tambah luas.tapi saya ingin bertanya dulu nih, menurut anda apakah organisasi osis ini ikut berperan dalam pendidikan karakter? sedangkan jika saya melihat ke tabel konsep pendidikan karakter tadi, sebagian besarnya adalah tugas dari guru, bukan osis. mohon jawabannya yaa:D:D:D terimakasih!

Saiful Munir mengatakan...

trimakasih atas komentar saudara Mia :D semoga karya ini dapat menginspirasi para pejuang serta penegak kepemimpiman yang ideal. Kemudian terkait pertanyaan yang saudara Mia sampaikan. Kita harus sadari bersama bahwa OSIS yang ada di sekolah memiliki dua fungsi. Fungsi pertama yaitu OSIS sebagai Media atau Obyek Pendidikan Karakter, artinya bahwa kepengurusan osis itu akan menjadikan para pengurusnya menjadi pribadi pribadi yang berjiwa pemimpin, terutama pemimpin yang berkarakter melalui program program yang dilaksanakan oleh kepengurusan OSIS tersebut. Kedua OSIS sebagai Subyek Pendidikan Karakter, artinya ketika OSIS tersebut menyelenggarakan suatu event event edukatif yang melibatkan siswa banyak dilingkungan sekolah dan setiap siswa yang berada disekolah tersebut antusia mengikutinya maka disitulah penanaman pendidikan karakter bisa diterapkan.

Posting Komentar